Website Resmi Negeri Adm Lafa Kecamatan Telutih

Selamat Datang di Media Informasi dan Transparansi Keuangan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa serta Layanan Publik.

JAKARTA (Floresku.com) – “Membangun desa wisata ternyata memiliki beberapa tahapan lho, Sob! Retweet dulu utasnya untuk sebarluaskan info ini!” Begitu bunyi cuitan akun twitter resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) yang dikelola Biro Komunikasi pada 9:11 PM, May 10 2021.

Pertunjukan Caci di Desa Wisata Liang Ndara, Manggarai Barat – Flores

Kemenparekrat menyebutkan ada empat tahap dalam pengembangan Desa Wisata.

Tahap pertama adalah rintisan. Pada tahap ini ditentukan desa yang memiliki potensi yang besar tetapi belum adanya kunjungan wisatawan, sarana dan prasarananya masih sangat terbatas, serta tingkat kesadaran masyarakat belum tumbuh. Desa wisata ini perlu “dikembangkan” dari awal.

Kedua, adalah tahap berkembang. Desa yang memiliki potensi, sudah mulai dilirik oleh wisatawan, dan destinasi bisa dikembangkan lebih jauh. Beberapa desa wisata di Indonesia biasanya sudah dikunjungi wisatawan tetapi belum dikelola dengan baik karena belum ada kesadaran kelompok.

Tahap ketiga adalah maj. Pada tahap ini masyarakatnya sudah sadar wisata, dana desa dipakai untuk mengembangkan potensi pariwisata, memiliki kelompok pengelola, dan wilayahnya sudah dikunjungi banyak wisatawan.

Tahap terakhir, adalah mandiri. Pada tahap ini desa wisata memiliki inovasi pariwisata dari masyarakat, destinasi wisata diakui dunia, sarana dan prasarana memiliki standar, pengelolaannya bersifat kolaboratif pentahelix (kolaborasi antara pihak pemerintah, pelaku bisnis pariwisata, komunitas, akademisi, dan media).

Namun, tulis twitter it lagi, “tidak semua desa dapat dijadikan desa wisata. Diperlukan tiga komponen untuk membangun sebuah desa wisata yaitu: 1. Memiliki potensi wisata 2. Minat dan kesiapan masyarakat terhadap pengembangan destinasi wisata setempat 3. Keunikan konsep desa wisata.

Menurut data Kemenparkraf, hingga akhir 2020, sudah ada 16 Desa Wisata di seluruh Indonesia. Menparekraf Sandiaga Uno menargetkan untuk mencetak 10 desa wisata pada 2021 sehingga jumlah menjadi 26 pada akhir tahun ini. (MAR)

admin

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *